Pengertian Batuan Sedimen dan Jenis-jenisnya (+Proses Pembentukan)

Tanah sebagai tempat media berpijak makhluk yang tinggal di Bumi tidak terlepas dengan keberadan batu pada beberapa kawasan tertentu. Tidak selalu sama di semua tempat, salah satunya yang harus diketahui adalah pengertian batuan sedimen.

Pada dasarnya, batu memiliki ciri-ciri yang berbeda tergantung jenis dan kategorinya. Perbedaan tampak pada tekstur, proses pembentukan, warna, massa, dan sebagainya. Pada pembahasan kali ini, batuan sedimen adalah jenis batuan yang akan dipaparkan.

Apa Itu Batuan Sedimen?

Apa-Itu-Batuan-Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang merupakan hasil pemadatan endapan berbentuk bahan lepas. Batuan ini disebut pula sebagai batuan yang terbentuk dari endapan bahan-bahan yang dibawa angin atau air.

Batuan sedimen juga dapat didefinisikan sebagai batuan yang terbentuk oleh proses litifikasi atau pembatuan, proses pelapukan, dan erosi tanah yang terbawa arus lalu diendapkan. Hutton (1875) menyatakan bahwa batuan ini terbentuk dari konsolidasi sedimen.

Sedimen tersebut berasal dari material lepas, kemudian terangkut menuju tempat pengendapan oleh, angin, air, es, atau longsoran gravitas, atau gerakan tanah seperti tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk dari penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan material lainnya.

Batuan sedimen tersebar sebanyak 70% di seluruh permukaan bumi, namun ternyata hanya 2% dari seluruh volume kerak bumi. Karena itu, meski batuan ini persebarannya sangat luas, ketebalannya cenderung tipis.

Bagaimana Batuan Sedimen Terbentuk?

Bagaimana-Batuan-Sedimen-Terbentuk

Selain pengertian batuan sedimen, poin penting lainnya dalam mempelajari batu-batuan ialah proses pembentukannya. Batuan ini terbentuk dari proses pemadatan serta pengompakan dari endapan (bahan lepas) sampai akhirnya membentuk batuan sedimen utuh.

Proses itu disebut diagenesis, di mana terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik hingga mencapai 300 derajat Celcius dan 1-2 kilobar. Proses ini berlangsung sejak sedimen terkubur sampai terangkat serta tersingkap lagi di atas permukaan lapisan atmosfer bumi.

Proses diagenesis sendiri terbagi menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut.

  1. Diagenesis eogenik, di mana terjadi saat sedimen ada di bawah permukaan air.
  2. Diagenesis mesogenik, di mana terjadi ketika sedimen mengalami penguburan lebih dalam.
  3. Diagenesis telogenik, di mana terjadi ketika batuan sedimen tersingkap lagi ke permukaan Bumi oleh karena pengangkatan dan erosi.

Bagaimana tekstur batuan sedimen? Teksturnya dapat berupa klastika atau non-klastika. Tetapi, jika batuannya telah kompak dan terdapat rekristalisasi, maka batuan ini akan bertekstur kristalin. Batuan tekstur ini biasanya terjadi pada jenis gamping atau yang kaya silika.

Jenis-Jenis Batuan Sedimen

Setelah mafhum dengan pengertian batuan sedimen dan proses pembentukannya, maka hal berikutnya yang perlu dipahami adalah penggolongan batuan ini. Bentuknya berlapis-lapis dan klasifikasinya terdiri sebagai berikut.

1. Menurut Pettijohn (1975), O’Dunn, dan Sill (1986)

Menurut-Pettijohn-1975-ODunn-dan-Sill-1986

Batuan sedimen dibagi berdasarkan dua kelompok besar, yakni sebagai berikut.

a. Batuan Sedimen Klastika

Batuan ini disebut juga sebagai batuan sedimen detritus, mekanik, atau eksogen, di mana materialnya terdiri dari klastika atau hancuran batuan yang kemudian secara alami atau mekanik mengalami pengendapan karena gaya beratnya sendiri.

Batuan ini berasal dari hasil reworking batuan yang telah ada sebelumnya. Prosesnya terdiri dari pelapukan, erosi, transportasi, serta redeposisi atau pengendapan kembali. Proses ini membutuhkan beberapa media, seperti angin, air, es, serta efek gravitasi atau gaya berat batu itu sendiri.

Contoh batuan sedimen klastika adalah batu konglomerat, breksi, pasir, dan batu lempeng.

b. Batuan Sedimen Non-Klastika

Batuan ini terbentuk sebagai hasil pengendapan material atau suatu larutan yang ada di lokasi tersebut. Prosesnya dapat berlangsung secara biologi, kimiawi, organik, maupun kombinasi antara ketiganya. Salah satu proses kombinasi biasa dikenal dengan biokimia.

Batuan yang terbentuk secara organik atau biologi adalah pembentukan karena aktivitas alam tertentu, seperti binatang atau tumbuhan. Misalnya ialah pembentukan rumah binatang laut seperti karang, adanya cangkang binatang (fosil), dan kayu-kayu yang terkubur karena daratan turun menjadi laut.

2. Menurut Sanders (1982) dan Tucker (1991)

Menurut-Sanders-1982-dan-Tucker-1991

Klasifikasi batuan sedimen terbagi menjadi empat, yakni sebagai berikut.

  1. Batuan sedimen detritus (klastika).
  2. Batuan sedimen kimia, di mana terbentuk melalui reaksi kimia, misalnya presipitasi, evaporasi, atau konsentrasi. Contohnya adalah batu gypsum, garam, stalaktit, dan stalagmit.
  3. Batuan sedimen organik. Pengertian batuan sedimen organik adalah batuan yang asalnya dari sisa jasad hidup, terbagi atas sedimen biomekanik (dari jasad hidup yang mengendap alami) dan sedimen biokimia (dari endapan unsur gamping dan silisium dengan bantuan makhluk hidup).
  4. Batuan sedimen klastika gunung api, di mana tekstur klastika yang bahan penyusun utamanya adalah hasil aktivitas gunung api.

3. Menurut Graha (1987)

Menurut-Graha-1987

Graha mengelompokkan empat batuan sedimen yang umumnya memiliki tekstur non-klastika, yakni sebagai berikut.

  1. Batuan sedimen detritus (klastika atau mekanis).
  2. Batuan sedimen batu bara (organik atau tumbuh-tumbuhan).
  3. Batuan sedimen silika.
  4. Batuan sedimen karbonat.

Klasifikasi batuan sedimen menurut Graha dapat berupa batuan sedimen klastika maupun non-klastika. Berikutnya, pengelompokan terakhir dari 3 jenis batuan sedimen ini, berdasarkan komposisi penyusun utamanya adalah sebagai berikut.

  1. Batuan sedimen silisiklastika, di mana mineral penyusun utamanya adalah felspar dan kuarsa.
  2. Batuan sedimen klastika gunung api, di mana penyusun utamanya adalah hasil aktivitas gunung api, seperti kristal, kaca, atau litik.
  3. Batuan sedimen klastika karbonat atau batu gamping klastika, di mana penyusun utamanya adalah material karbonat (kalsit).

Apa Warna Batuan Sedimen?

Apa-Warna-Batuan-Sedimen

Berdasarkan pengertian batuan sedimen, barangkali batuan yang kerap ditemui warnanya adalah hitam atau keabuan. Batuan sedimen sendiri berwarna sedikit terang atau cerah dengan warna khas, seperti kuning, putih, atau kelabu terang.

Namun, bukan berarti semua batuan sedimen akan selalu berwarna terang atau cerah. Ada pula yang memiliki warna gelap seperti hitam, abu-abu gelap, cokelat, dan merah. Perbedaan warna pada batu dipengaruhi oleh material penyusunnya.

Apakah batuan sedimen dapat ditemui dengan mudah di dekat lingkungan tempat tinggal sebagaimana pengertian batuan sedimen di atas? Dengan memperhatikan karakteristik lainnya, mungkin saja beberapa batuan itu adalah batuan sedimen atau batuan jenis lain.

Leave a Comment